Permintaan Meningkat untuk Pekerja Musiman Asing di Daerah Pedesaan
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan pekerja musiman asing meningkat drastis sebagai solusi untuk kekurangan tenaga kerja di daerah pedesaan. Namun, pertumbuhan yang cepat ini menyimpan bayangan kelam di industri, mengungkapkan masalah signifikan seperti kondisi kerja yang buruk, eksploitasi upah, dan pelanggaran hak asasi manusia. Artikel ini akan membahas keadaan terkini sistem pekerja musiman asing, masalah yang ada, dan menjelajahi potensi jalur reformasi.
Pertumbuhan Eksplosif Pekerja Musiman Asing (Visa E8)
Jumlah pekerja musiman asing di Korea Selatan melonjak dari hanya 10.630 pada tahun 2022 menjadi 32.489 pada tahun 2023, dan mencapai 36.757 pada bulan Juni 2024—atau meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam dua tahun saja. Terutama di daerah seperti Gyeongbuk dan Jeonnam, di mana pertanian dan perikanan adalah industri utama, perekrutan pekerja musiman sangat aktif. Bulan puncak untuk pekerjaan di daerah-daerah ini adalah Maret dan Desember. Tetapi apa yang mendorong peningkatan tajam dalam permintaan pekerja musiman asing ini?
Populasi yang menua dan berkurangnya jumlah penduduk di daerah pedesaan berarti bahwa tenaga kerja lokal saja tidak dapat memenuhi permintaan selama musim pertanian puncak. Akibatnya, pemerintah dan otoritas setempat secara aktif mengejar perekrutan pekerja musiman asing, namun berbagai masalah masih terus ada akibat kekurangan sistemik.
Celah Sistemik dan Eksploitasi Broker: Air Mata Pekerja Musiman Asing
Saat ini, pasokan pekerja musiman asing dikelola oleh pemerintah setempat. Namun, kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah membuatnya lebih mudah bagi broker untuk campur tangan, yang mengakibatkan berbagai masalah seperti eksploitasi upah dan pelanggaran kontrak ilegal. Pemerintah daerah sering kali kekurangan keahlian dan tenaga kerja untuk secara efektif mengelola pengiriman pekerja asing, sehingga menciptakan peluang bagi broker untuk menyisipkan diri selama proses penandatanganan MOU atau pasokan tenaga kerja. Broker seringkali menaikkan biaya yang terkait dengan pengiriman pekerja musiman ke luar negeri dan mengeksploitasi pekerja dengan menahan upah atau memberlakukan kontrak ilegal. Kegiatan ilegal semacam ini tidak hanya memicu keberangkatan tidak sah oleh pekerja musiman tetapi juga memperburuk kekurangan tenaga kerja di daerah pedesaan, menciptakan siklus yang sulit diputus.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa klaim dalam artikel berita terbaru mungkin sedikit dilebih-lebihkan.
Tindakan Pencegahan Keberangkatan Berlebih oleh Otoritas Lokal: Pelanggaran Hak Asasi Manusia Lainnya
Masalah ini tidak hanya berhenti pada campur tangan broker. Pemerintah setempat menerapkan langkah-langkah yang terlalu ketat untuk mencegah pekerja musiman meninggalkan pekerjaan, yang juga merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Pihak berwenang kadang-kadang memberlakukan jaminan keberangkatan atau tabungan wajib dan bahkan mempertanggungjawabkan kerabat atas keberangkatan para pekerja. Tindakan semacam ini memperlakukan pekerja musiman sebagai calon penjahat dan merusak martabat mereka. Selain itu, para korban program kerja musiman ini sering menemukan sangat sulit untuk mengajukan keluhan formal atau tindakan hukum. Bahkan jika mereka berhasil mengejar langkah-langkah pemulihan, mereka sering kali menerima dukungan yang tidak memadai dari otoritas setempat atau pemerintah nasional terkait perubahan tempat kerja, penyesuaian status residensi, atau pengamanan perumahan.
Suara dari Lapangan: Seruan untuk Penyidikan Tingkat Nasional dan Pengembangan Kebijakan Jangka Panjang
Ada permintaan yang semakin meningkat untuk penyelidikan sistematis di tingkat nasional mengenai kondisi yang mengelilingi pekerja musiman asing. Saat ini, penyelidikan sebagian besar dipimpin oleh organisasi sipil, yang menunjukkan kebutuhan mendesak untuk penilaian yang akurat yang dilakukan oleh badan pemerintah. Sangat penting untuk mengembangkan kebijakan yang menjamin praktik pertanian yang manusiawi sekaligus melindungi hak-hak pekerja musiman asing. Untuk mengatasi masalah yang melanda sistem pekerja musiman asing, khususnya program visa E8—sumber daya penting bagi komunitas pedesaan kita—perbaikan berikut perlu dipertimbangkan:
Penerbitan visa yang relevan dan informasi mengenai kualifikasi residensi di Korea Selatan dapat diakses di bawah ini: Lihat Manual Visa E8 Korea